
Agar baterai stasioner tetap andal, perawatan dan pengujian secara rutin sangat penting. Bahkan baterai yang disebut “bebas perawatan” pun tetap bisa mengalami penurunan performa seiring waktu. Cukup satu baterai bermasalah dalam satu rangkaian untuk menyebabkan seluruh sistem gagal berfungsi. Satu baterai yang rusak juga bisa memengaruhi usia pakai baterai lainnya dengan menaikkan tegangan pengisian. Lebih parahnya lagi, baterai atau sambungan dengan impedansi tinggi bisa panas berlebih, terbakar, atau bahkan meledak saat proses pelepasan daya (discharge).
Selain digunakan sebagai cadangan daya, baterai stasioner sekarang juga banyak dipakai untuk menyimpan energi terbarukan seperti dari tenaga surya dan angin. Jenis baterai ini pun tetap berisiko mengalami penurunan performa dan perlu diuji secara berkala.
Menutup Kesenjangan Fitur pada Alat Uji Baterai
Meskipun alat penguji baterai sudah ada cukup lama, Fluke melihat adanya kesenjangan antara alat yang tersedia di pasaran dengan kebutuhan pengujian sistem baterai stasioner yang efektif.
“Kebanyakan alat uji baterai di luar sana tidak punya rating keamanan CAT, atau hanya memiliki rating rendah,” kata Chris Gloger, Manajer Unit Multimeter Digital di Fluke. “Kami ingin membuat analyzer baterai yang lebih efisien sekaligus memiliki rating keamanan CAT III untuk perlindungan yang lebih baik.”
Fluke beruntung bisa mengembangkan alat ini dari awal dan langsung mengacu pada Standar IEEE 1188, yang ditetapkan tahun 2005—setelah banyak alat baterai lainnya dibuat. Standar ini mengatur pemeliharaan, jadwal pengujian, dan prosedur untuk memaksimalkan umur dan performa baterai stasioner.
“Kami mulai dari standar IEEE, lalu bertanya: ‘Bagaimana kita bisa membuat pengujian ini lebih aman dan lebih cepat untuk pelanggan?’,” jelas Gloger.
Lahirnya Fluke 500 Series Battery Analyzers
Hasil dari pertanyaan tadi adalah terciptanya Fluke 500 Series Battery Analyzers, alat penguji baterai yang dirancang khusus untuk berbagai jenis baterai stasioner—termasuk GEL, AGM (absorbed glass mat), lithium-ion, dan aki basah (wet-cell lead-acid).
Keunggulannya termasuk kemampuan pengujian impedansi yang tetap akurat meskipun dalam kondisi lingkungan yang memiliki ripple tinggi. Antarmukanya juga ramah pengguna dan dilengkapi Intelligent Test Probe (probe pintar) yang memandu teknisi selama proses pengujian, membuat pekerjaan jadi lebih cepat, aman, dan efisien.
Model Fluke BT520 dan BT521 sudah dilengkapi layar LCD langsung di probe untuk menampilkan hasil pengukuran secara langsung.
Pengujian Lebih Banyak, Lebih Cepat
Ketiga model dalam seri ini—BT510, BT520, dan BT521—menawarkan berbagai fungsi pengujian lengkap, termasuk:
- Pengukuran tegangan DC bersamaan saat menguji resistansi internal
- Pengujian kondisi baterai secara menyeluruh dengan fitur pengujian otomatis pada satu rangkaian (string)
Model BT520 dan BT521 memiliki fitur Intelligent Test Probe yang bisa:
- Menyimpan data otomatis secara berurutan, atau manual lewat tombol di probe
- Menunjukkan hasil pengukuran langsung di layar LCD
- Memberi notifikasi suara saat data berhasil disimpan
- Memberi suara nomor ID baterai yang diuji, sehingga memudahkan pelacakan ketika menguji banyak baterai dalam satu rangkaian panjang
Kesimpulan:
Dengan Fluke 500 Series Battery Analyzers, pengujian baterai jadi lebih cepat, lebih aman, dan lebih akurat. Baik untuk sistem cadangan daya maupun penyimpanan energi terbarukan, alat ini membantu memastikan baterai tetap andal dan efisien sepanjang waktu.
Kalau kamu tertarik melihat bagaimana alat ini bekerja atau butuh panduan penggunaan yang lebih praktis, aku bisa bantu siapkan juga!
Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci produktivitas perusahaan. Dengan fluke networks indonesia, Anda bisa mendapatkan solusi IT lengkap yang sesuai dengan kebutuhan Anda. iLogo Indonesia sebagai mitra terpercaya siap mengintegrasikan semuanya agar bisnis Anda tetap berjalan lancar dan aman.
Hubungi kami sekarang atau kunjungi flukenetworksindonesia.com untuk informasi lebih lanjut!